SIDOARJO – JATIM || jatim.journalistpolice.com – Tim Psikologi Biro SDM Polda Jawa Timur (Polda Jatim) kembali melaksanakan program trauma healing bagi keluarga korban runtuhnya bangunan Pondok Pesantren (Ponpes) Al-Khoziny, Sidoarjo.
Kegiatan ini dilaksanakan di lingkungan Ponpes pada Jumat, 3 Oktober 2025, di bawah pimpinan AKBP Mochammad Mujib, Kabag Psikologi Ro SDM Polda Jatim.
Dalam kesempatan tersebut, tim psikologi memberikan pendampingan emosional kepada keluarga korban yang sedang menunggu proses evakuasi. “Program trauma healing ini penting untuk membantu para korban maupun keluarga agar bisa segera bangkit dan pulih dari pengalaman yang menimbulkan tekanan psikologis,” ungkap AKBP Mujib.
Dukungan psikologis yang diberikan bertujuan untuk menumbuhkan kembali rasa percaya diri dan semangat positif di tengah duka yang mendalam.
Selama sesi tersebut, tim psikologi juga memberikan arahan kepada orang tua korban mengenai cara mendukung proses pemulihan mental bagi anak-anak mereka pascaperistiwa.
“Kami juga memberikan arahan sederhana kepada orang tua korban tentang cara mendukung proses pemulihan mental korban selamat pascaperistiwa,” tambahnya.
Di samping itu, AKBP Mujib menyampaikan bahwa tim psikologi akan terus memberikan pendampingan secara berkala. Hal ini bertujuan agar proses pemulihan psikologis berjalan berkelanjutan dan maksimal.
“Alhamdulillah, kami melihat adanya perkembangan, keluarga korban mulai bisa menerima kenyataan, meski tidak bisa dipungkiri rasa duka itu ada,” katanya.
Kegiatan trauma healing ini juga dilanjutkan dengan pendampingan intensif bagi korban selamat yang dirawat di Rumah Sakit Delta Surya Sidoarjo, yang dilakukan oleh tim psikologi bersama konselor dari Polresta Sidoarjo dan Himpunan Psikologi Indonesia (Himpsi).
Sementara itu, Kabid Humas Polda Jatim, Kombes Pol Jules Abraham Abast, menyatakan bahwa Polda Jatim dan Polresta Sidoarjo telah menerjunkan lebih dari 200 personel untuk menangani musibah ini.
Personel tersebut tidak hanya melakukan pengamanan di lokasi kejadian, tetapi juga membantu mengangkut puing-puing bangunan dan mengatur arus lalu lintas di sekitar pesantren.
“Selain melibatkan Tim SAR Brimob, Biddokkes, dan Biro SDM, lebih kurang 208 personel dari Polresta Sidoarjo kita terjunkan,” kata Kombes Abast.
Tak hanya itu, untuk penanganan jenazah korban baru, Polda Jawa Timur juga telah menyiapkan Rumah Sakit Bhayangkara Surabaya dan Porong sebagai fasilitas untuk penanganan medis lebih lanjut.
Dengan adanya kolaborasi berbagai pihak, baik dari kepolisian, tenaga medis, hingga psikolog, diharapkan para korban dan keluarga dapat merasakan dukungan penuh dalam menghadapi musibah yang memilukan ini. [Red]
Sumber: Dikutif dan dilangsir dari beritajatim.com